Kamis, 03 Desember 2015

Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia Kabupaten Lombok Timur 2015

28 November, sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 24 tahun 2008 telah disepakati sebagai Hari Menanam Pohon Indonesia dan Bulan Menanam Nasional. Tema HMPI Tahun 2015 “Ayo Kerja, Tanam dan Pelihara Pohon Untuk Hidup Yang Lebih Baik” disampaikan oleh Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Lombok Timur, Lalu Zainal Abidin, S.Sos, pada peringatan HMPI Tingkat Kabupaten Lombok Timur di Labuhan Haji, Sabtu 28 November 2015.
H. Suhermanto, selaku Kepala Bidang RLPS sekaligus ketua panitia, menjelaskan bahwa kegiatan HMPI ini sebenarnya bertujuan untuk menyukseskan kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan dalam rangka mengatasi lahan kritis di Indonesia. Kegiatan ini dilakukan serentak di seluruh Kabupaten dan Kota di Indonesia baik di dalam kawasan hutan maupun di luar kawasan hutan.  Lokasi penanaman untuk kegiatan HMPI tahun ini dipilih di Labuhan Haji, yaitu di luar kawasan hutan sebagai upaya reboisasi sempadan pantai.

Yang Muda Yang Berjaya




Membangun Kemitraan Kehutanan di Wilayah Konflik, suatu tantangan baru yang diterima oleh tiga orang rimbawan sarjana muda yang saat ini tergabung dalam ikatan Tenaga Bakti Rimbawan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kemen LHK) di KPHL Rinjani Timur Unit IV  Nusa Tenggara Barat. Tiga orang rimbawan bernama Lukmanul Hakim, Bisrul Khofi dan Jamilyadhatus Sholihah mendapat tugas perdana untuk menggandeng masyarakat agar bersedia ikut serta bersama – sama dalam membangun Hutan melalui Sistem Kemitraan Kehutanan pada kawasan hutan produksi yang terletak di Desa Sugian Kecamatan Sambelia Kabupaten Lombok Timur yang diketahui memiliki kondisi sosial, ekonomi dan politik yang cukup menantang.

Budidaya Tanaman Sengon Laut



Oleh : Sandy P. Gautama



Hai, sobat sekalian dimana berada......
Kali ini saya ingin berbagi sedikit tips - tips tentang Budidaya Tanaman Sengon Laut secara generatif yang sangat efektif dan efisien untuk di lapangan. Tetapi sebelum kita lanjut membahas lebih dalam, marilah kita terlebih dahulu mengenal tentang klasifikasi ilmiah dari tanaman sengon laut tersebut, yaitu :

Jumat, 06 November 2015

Pengolahan HHBK Jahe Gajah (Zingiber officinale) sebagai produk unggulan

KPHL Rinjani Timur bersama Kelompok Tani Hutan Gapoktan Puncak Semaring Desa Mekar Sari mengadakan pelatihan pengolahan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) Jahe Gajah (Zingiber officinale) sebagai salah satu bentuk kegiatan dalam program kemitraan kehutanan. HHBK yang dibudidayakan dan diolah adalah jahe gajah (Zingiber officinale), yang merupakan salah satu jenis tumbuhan bawah yang banyak tumbuh di bawah tegakan hutan.

Pembinaan dan pelatihan pegolahan Jahe Gajah (Zingiber officinale)
Salah satu tujuan kegiatan ini adalah sebagai upaya peningktan kesejahteraan masyarakat dari segi ekonomi, sesuai dengan visi misi kementerian kehutanan. Hal tersebut dikarenakan selama ini masyarakat hanya mampu mengambil dan memanfaatkan HHBK jahe dalam bentuk mentah dengan nilai penjualan yang sangat rendah. Pengolahan jahe diarahkan untuk dijadikan produk Kelompok Tani Hutan Gapoktan Puncak Semaring dalam bentuk Jahe serbuk instant dan permen jahe. Dengan adanya pembinaan dalam pengolahan HHBK ini diharapakan ke depannya mampu menambah lapangan pekerjaan bagi masayarakat Desa Mekar Sari. Guna mempermudah dalam upaya pengolahan, Gapoktan Puncak Semaring bersama KPHL Rinjani Timur dan perangkat Desa Mekar Sari membentuk kelompok usaha bersama yang terdiri dari para ibu rumah tangga dan pemudi desa.

Rabu, 04 November 2015

Perjalanan Kemitraan Bukit Pergasingan

Bukit Pergasingan merupakan salah satu objek wisata di Sembalun yang dikelola oleh kelompok masyarakat desa. Bukit Pergasingan terletak di dalam blok wilayah tertentu KPHL Rinjani Timur dan dapat dikembangkan melalui skema kerjasama kemitraan kehutanan.
 
Pada awalnya, bukit Pergasingan terlihat ramai pengunjung pada saat malam tahun baru 2015 padahal belum ada kebijakan dari KPHL Rinjani Timur untuk mengelolanya. Hal ini yang kemudian mengusik dan kemudian dilakukan pengecekan langsung ke lokasi Bukit Pergasingan. Penggalian informasi awal dilakukan melalui para polhut, jagawana, dan lang-lang yang bertugas di kawasan Sembalun. Bersamaan dengan penggalian informasi tersebut, kami, KPHL Rinjani Timur juga melakukan pengecekan langsung ke lokasi camping ground Bukit Pergasingan.
Survey kawasan Bukit Pergasingan

Selasa, 27 Oktober 2015

Pesona Gili Sulat : Surga Kecil Di Timur Lombok



G I L I, sebutan untuk pulau-pulau kecil yang pesona keindahannya seringkali tidak pernah mengecewakan pengunjungnya. Lombok merupakan pulau yang terkenal dengan beribu-ribu gili di dalamnya menjadi salah satu destinasi wisata paling diincar oleh para wisatawan baik wisatawan lokal maupun mancanegara. Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili Meno mungkin sudah tidak asing lagi di telinga para traveler. Tetapi Lombok tidak hanya menyajikan keindahan tiga gili yang berada di utara pulau Lombok itu saja.

Salah satu gili yang wajib untuk masuk daftar kunjungan wisata para traveler adalah Gili Sulat. Kawasan gili yang berada di timur pulau Lombok tepatnya di Desa Sugian, Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur yang juga masuk dalam kawasan KPHL Rinjani Timur ini memiliki pesona alam pantai yang tidak kalah indahnya. Sama halnya dengan Gili Petagan, daya tarik Gili Sulat salah satunya adalah keberadaan hutan Mangrove di dalamnya. Dengan kawasan yang cukup luas yaitu 643 Ha, kawasan gili ini ditumbuhi jenis Rhizophora, sp, Bruguiera sp, Sonneratia alba, dan juga Avicennia, sp. 

Gandeng Masyarakat Hutanpun Lebat



Tonggak-tonggak pohon pada seluas mata memandang...
Yah begitulah kira-kira yang akan terlihat saat kita menginjakkan kaki di kawasan hutan yang terletak di Desa Sugian Kecamatan Sambelia Kabupaten Lombok Timur saat ini. Aktivitas Illegal loging yang sudah menjadi bukan rahasia lagi, masyarakat secara terang-terangan menebang pohon di kawasan hutan ini dengan berbagai macam alasan, baik untuk kebutuhan rumah tangga yaitu untuk penggunaan kayu bakar maupun untuk di jual dengan cara pengumpulan dari beberapa orang. Pelaku penebangan ini antara lain adalah masyarakat desa setempat dan masyarakat desa sebelah yaitu desa X dengan motif adanya kecemburuan sosial terhadap adanya pihak asing yang masuk dan melakukan pengelolaan hutan setempat. Pihak asing tersebut yang tak lain adalah Perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI) Sadana Arif Nusa.

Diskusi Umum Bersama Kepala Dinas Kehutanan Provinsi NTB



MASBAGIK – (24/10) Kunjungan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi NTB Ir. H. Andi Pramaria, M.Si ke Kantor KPHL Rinjani Timur memberikan wacana baru tentang pengelolaan kawasan hutan terutama pada kawasan hutan KPHL Rinjani Timur. Kunjungan ini dilakukan dalam rangka menghadiri diskusi bersama dengan masyarakat yang bersedia untuk menjalin kerjasama Kemitraan Kehutanan dengan KPHL Rinjani Timur. Diskusi yang diadakan di Ruang Rapat Kantor KPHL Rinjani Timur pada tanggal 24 Oktober 2015 ini berlangsung secara lancar dan hidup. 

Ir. Andi Pramaria, M.Si membuka diskusi dengan memaparkan tentang hutan berikut dengan pembagian hutan berdasarkan fungsinya dan cara pengelolaan kawasan hutan menurut fungsi dan peruntukannya masing – masing. Paparan ini dimaksudkan agar masyarakat yang akan menjadi mitra KPH memiliki pemahaman yang sama mengenai hutan, fungsi hutan, serta pemanfaatan hutan sesuai dengan fungsi dan peruntukannya sehingga kelestarian tetap terjaga. Terlebih lagi di KPHL Rinjani Timur terdapat 2 macam hutan berdasarkan fungsinya yakni hutan lindung dan hutan produksi yang memiliki fungsi dan tata cara pengelolaan yang sedikit berbeda.

Sabtu, 24 Oktober 2015

Tindak Lanjut Hasil Ekspose Proposal Kemitraan Gapoktan Puncak Semaring


SUELA - (22/10) Menindaklanjuti hasil Ekspose Proposal Kemitraan di Dinas Kehutanan Provinsi NTB, Gapoktan Puncak Semaring pada hari Kamis 22 Oktober 2015 mengadakan pertemuan di Balai Pertemuan Gapoktan yang terletak di Desa Mekar Sari, Kecamatan Suela untuk membahas rencana tindak lanjut. Difasilitasi oleh Gema Alam NTB selaku LSM Pendamping dan dihadiri oleh KPHL Rinjani Timur, Kepala Desa Mekar Sari, serta LSM Telapak, masyarakat Desa Mekar Sari yang tergabung dalam Gapoktan Puncak Semaring menyepakati untuk melaksanaan arahan - arahan yang diberikan oleh Kepala Dinas Kehutanan Provinsi NTB. 

Jumat, 23 Oktober 2015

Jahe Instan Semaring Telah Dirilis


SUELA - (22/10) Salah satu produk unggulan KPHL Rinjani Timur "Jahe Instan Semaring" telah dirilis kemarin dalam pertemuan yang berlangsung di Balai Pertemuan Gapoktan Puncak Semaring, Desa Mekar Sari. Pertemuan yang dihadiri oleh banyak stakeholder yang terdiri dari Pengurus dan beberapa anggota Gapoktan Puncak Semaring, perwakilan KPHL Rinjani Timur, perwakilan LSM Pendamping (Gema Alam dan Telapak), serta Kepala Desa Mekar Sari ini membahas tentang rencana tindak lanjut dari hasil pertemuan Ekspose Proposal Kemitraan di Dinas Kehutanan Provinsi NTB

Senin, 19 Oktober 2015

Ekspose Proposal Kemitraan Gapoktan Puncak Semaring



MATARAM – (1/10) Sekelompok masyarakat atas nama Gapoktan Puncak Semaring bersama dengan KPHL Rinjani Timur dan Gema Alam melakukan ekspose proposal kemitraan kehutanan di Dinas Kehutanan Provinsi NTB. Gapoktan Puncak Semaring merupakan sekelompok masyarakat yang terbentuk dari gabungan 7 kelompok tani hutan yang berada di Desa Mekar Sari, Kecamatan Suela, Kab. Lombok Timur. Gabungan Kelompok ini dibentuk dalam upaya penguatan kelembagaan untuk menjalin kerjasama kemitraan kehutanan dengan KPHL Rinjani Timur. Didampingi oleh Gema Alam selaku LSM yang berperan aktif dalam pelestarian lingkungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, saat ini Gapoktan Puncak Semaring berupaya untuk memenuhi persyaratan untuk menjalin kerjasama kemitraan kehutanan dengan KPHL Rinjani Timur selaku pengelola kawasan hutan. 

“Masyarakat Desa Mekar Sari lebih cenderung ingin melakukan kerjasama kemitraan kehutanan daripada dengan ijin HKm. Yang masyarakat inginkan ialah Hutan yang lestari dan masyarakat sejahtera”, ujar Fauzi Ketua pasukan pegaman hutan swadaya mitra polhut Desa Mekar Sari. 

Ekspose proposal yang difasilitasi oleh Dinas Kehutanan Provinsi NTB ini dilakukan untuk memaparkan perkembangan dari kegiatan yang telah dilaksanakan dalam upaya menjalin kerjasama kemitraan kehutanan antara KPHL Rinjani Timur dengan Gapoktan Puncak Semaring. Selain itu hasil dari ekspose proposal ini juga akan ditindaklanjuti oleh Dinas Kehutanan Provinsi NTB yakni untuk melakukan verifikasi kelengkapan persyaratan masyarakat untuk melakukan kerjasama kemitraan. (MU)

Selasa, 06 Oktober 2015

Ekosistem Laut Tropis Gili Petagan

Perairan Gili Petagan, Lombok Timur
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak di sekitar garis khatulistiwa menjadikannya kaya akan keanekaragaman hayati. Terkena cahaya matahari hampir sepanjang tahun membuat Indonesia masuk ke dalam kategori iklim tropis, demikian pula dengan kondisi perairannya. Laut tropis memiliki karakter yang khas yaitu :
  1. Keanekaragaman organisme yang tinggi
  2. Suhu relatif hangat sepanjang tahun
  3. Sumber makanan, mineral, dan hasil laut lain yang tinggi 

Sabtu, 26 September 2015

Kebakaran Lahan di Bukit Pergasingan




(26/09) SEMBALUN, Lombok Timur – Bukit Pergasingan yang terletak di Desa Sembalun, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur telah terbakar pada hari Kamis 24 September 2015. Menurut kesaksian warga sekitar, api dan kepulan asap mulai terlihat pada pukul 13.30 WITA. Titik api muncul dari bagian bawah bukit yang kemudian menyebar ke atas dan ke samping bukit mengikuti arah angin. 

Berdasarkan hasil pemantauan petugas di lapangan hingga hari Jumat sore api masih menyala dan terus menyebar. Upaya – upaya seperti pembuatan sekat bakar untuk mencegah meluasnya api telah dilakukan. Akan tetapi upaya tersebut tidak berhasil mencegah api meluas. Hingga saat ini diperkirakan luas lahan yang terbakar mencapai 50 hektar. 


Belum ada kepastian mengenai penyebab kebakaran muncul. Akan tetapi diduga kuat kebakaran terjadi karena faktor alam. Bukit Pergasingan yang termasuk dalam wilayah kawasan hutan KPHL Rinjani Timur diketahui memiliki dominasi vegetasi berupa ilalang. Kondisi yang kering dan panas saat musim kemarau seperti saat ini telah menyebabkan timbulnya percikan api dari gesekan ilalang tersebut. Ditambah dengan angin yang cukup kencang menyebabkan api semakin besar dan  pada akhirnya kebakaran meluas.

Sampai hari ini pemantauan akan terus dilakukan hingga api yang muncul telah dipastikan padam.

(MU)

Selasa, 22 September 2015

Selayang Pandang

Sumber daya hutan merupakan salah satu sumber daya alam yang penting bagi kehidupan manusia. Seiring dengan bertambahnya angka laju kerusakan hutan setiap tahunnya menimbulkan kekhawatiran akan besarnya dampak negatif terhadap kondisi lingkungan yang akan berdampak pula bagi kehidupan manusia. Berbagai upaya pemerintah untuk menekan laju keruskaan hutan telah dilakukan. Salah satu langkah nyata pemerintah untuk melakukan pengelolaan kawasan hutan tertuang pada kebijakan mengenai pembentukan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) sebagai sebuah unit pengelolaan hutan di tingkat tapak seperti yang telah diamanahkan melalui Undang – undang No. 41 Tahun 1999 tentang kehutanan. Kebijakan lain yang muncul ialah Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2007 jo Peraturan Pemerintah No. 3 tahun 2008 yakni mengamanahkan pembentukan Kesatuan Pengelolaan Hutan untuk seluruh wilayah hutan di Indonesia.

Kantor KPHL Rinjani Timur

Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Rinjani Timur merupakan salah satu dari 23 unit wilayah KPH di Provinsi Nusa Tenggara Barat yang telah ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.337/MENHUT-VII/2009 pada tanggal 15 Juni 2009. Berdasarkan hasil tata batas yang telah dilakukan, luas wilayah kawasan hutan KPHL Rinjani Timur ialah 37.063,67 Ha yang terdiri dari hutan lindung seluas 31.498,67 Ha dan hutan produksi seluas 5.565 ha yang meliputi beberapa Kelompok Hutan (KH) yakni KH. Rinjani (RTK 1), KH. Sekaroh (RTK 15), KH. Gong (RTK 8), KH. Petandakan (RTK 9), KH. Kedatu (RTK 10), KH. Rebanbela (RTK 11), KH. Gili Lawang, Gili Sulat, dan Gili Petagan (RTK 14).

Senin, 21 September 2015

Wisata Petualang di Bukit Pergasingan


Pengelolaan Bersama Masyarakat
Dalam rangka merealisasikan visi dan misi KPHL Rinjani Timur yaitu “Terwujudnya Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat untuk Kesejahteraan”, maka KPHL Rinjani Timur bersama masyarakat sekitar telah mengelola Bukit Pergasingan menjadi kawasan wisata alam. Bukit Pergasingan merupakan bagian dari wilayah tertentu KPHL Rinjani Timur yang dikelola bersama Koperasi Wisatani melalui skema kemitraan kehutanan. Terletak di kawasan Sembalun Kabupaten Lombok Timur yang telah terkenal dengan pemandangan alamnya, Bukit Pergasingan menjadi bagian tak terpisahkan dan mampu menyajikan atraksi yang menarik bagi wisatawan terutama  bagi yang menyukai kegiatan outdoor. 

Atraksi Wisata

sunrise dari Bukit Pergasingan
Paralayang
Bukit Pergasingan merupakan objek wisata alam minat khusus bagi para pecinta hiking maupun trekking. Namun tidak perlu khawatir karena pendaki yang tidak berpengalaman pun boleh mencoba untuk naik ke bukit ini. Jalur pendakian yang tergolong soft tracking dapat ditempuh dalam waktu ± 2 jam untuk sampai di puncak bukit. Terletak di ketinggian 1700 m di atas permukaan laut, Bukit Pergasingan menawarkan pemandangan Desa Sembalun dan bukit-bukit di sekitarnya dengan sangat indah.

Rabu, 10 Juni 2015

Wilayah Kerja

Wilayah KPHL Rinjani Timur berdasarkan administrasi pemerintahan terletak di Wilayah Kecamatan Sembalun, Sambelia, Pringgabaya, Suela, Wanasaba, Aikmel, dan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Kawasan hutan di KPHL Rinjani Timur terbagi dalam beberapa kelompok hutan sebagai berikut :

No.
Kelompok Hutan
RTK
Hutan Lindung (ha)
Hutan Produksi (ha)
Jumlah
(ha)
1.
Gunung Rinjani
1
27.319,67
5.565,00
33.410,00
2.
Gong
8
33,60
-
33,60
3.
Petandakan
9
82,90
-
82,90
4.
Kedatu
10
13,80
-
13,80
5.
Rebanbela
11
8,50
-
8,50
6.
Gili Lawang, Sulat dan Petagan
14
1.049,20
-
1.049,20
7.
Sekaroh
15
2.834,20
-
2.834,20

Jumlah

31.498,67
5.565,00
37.063,67

Peta Kawasan KPHL Rinjani Timur

Kamis, 02 April 2015

Visi dan Misi


Visi
Pengelolaan Hutan Secara Berkelanjutan Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Misi

  • Melakukan penataan kawasan hutan dan inventarisasi hutan dalam mendukung penyusunan rencana pengelolaan hutan
  • Melaksanakan rehabilitasi dan perlindungan hutan untuk kelestarian fungsi lindung, fungsi konservasi dan fungsi produksi hutan
  • Meningkatkan peran KPH dalam mendukung pengelolaan hutan melalui peningkatan SDM dan sistem informasi
  • Melaksanakan pemanfaatan hutan secara optimal, adil dan lestari bagi kesejahteraan masyarakat

Gambaran Umum

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) adalah wilayah pengelolaan hutan sesuai fungsi pokok perlindungan dan peruntukannya, yang dapat dikelola secara efisien dan lestari.

KPHL Rinjani Timur berdiri pada tanggal 14 Februari 2013. Kelembagaan KPHL disusun sesuai dengan karakteristik ekosistem wilayah pada tingkat tapak/lapangan dengan basis kawasan hutan. Berdasarkan hasil tata batas kawasan hutan, wilayah KPHL Rinjani Timur seluas 37.063,67 ha, yang terdiri dari Hutan Lindung (HL) seluas 31.498,67 ha dan Hutan Produksi (HP) seluas 5.565 ha (Dishut Provinsi NTB tahun 2003). Sesuai dengan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007, KPH Rinjani Timur termasuk Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) karena didominasi oleh Hutan Lindung.

Kawasan hutan KPHL Rinjani Timur mempunyai posisi strategis yang tak bisa diabaikan. Posisi tersebut ditunjukan oleh adanya flora dan fauna yang beragam serta ekosistem yang khas.  Keragaman tipe ekosistem hutan tersebut tercermin dari tipe vegetasi mangrove dan pantai yang terletak pada beberapa kawasan hutan lindung pada Gili Lawang, Gili Sulat dan Gili Petagan. Tipe hutan dataran rendah yang terletak pada kawasan Hutan Lindung Sekaroh dan bagian timur Gunung Rinjani, serta tipe hutan dataran tinggi dan pegunungan yang berada di bagian dalam Gunung Rinjani.