MASBAGIK
– (24/10) Kunjungan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi NTB Ir. H. Andi Pramaria,
M.Si ke Kantor KPHL Rinjani Timur memberikan wacana baru tentang pengelolaan
kawasan hutan terutama pada kawasan hutan KPHL Rinjani Timur. Kunjungan ini
dilakukan dalam rangka menghadiri diskusi bersama dengan masyarakat yang
bersedia untuk menjalin kerjasama Kemitraan Kehutanan dengan KPHL Rinjani Timur.
Diskusi yang diadakan di Ruang Rapat Kantor KPHL Rinjani Timur pada tanggal 24
Oktober 2015 ini berlangsung secara lancar dan hidup.
Ir.
Andi Pramaria, M.Si membuka diskusi dengan memaparkan tentang hutan berikut
dengan pembagian hutan berdasarkan fungsinya dan cara pengelolaan kawasan hutan
menurut fungsi dan peruntukannya masing – masing. Paparan ini dimaksudkan agar
masyarakat yang akan menjadi mitra KPH memiliki pemahaman yang sama mengenai
hutan, fungsi hutan, serta pemanfaatan hutan sesuai dengan fungsi dan
peruntukannya sehingga kelestarian tetap terjaga. Terlebih lagi di KPHL Rinjani
Timur terdapat 2 macam hutan berdasarkan fungsinya yakni hutan lindung dan
hutan produksi yang memiliki fungsi dan tata cara pengelolaan yang sedikit
berbeda.
Selain itu dipaparkan juga mengenai P.39 Tahun 2013 mengenai Kemitraan
Kehutanan. Peraturan menteri kehutanan tersebut menjabarkan mengenai apa itu
kemitraan kehutanan, siapa saja yang berkewajiban dan berhak melakukan
kemitraan kehutanan, skema dan tahapan seperti apa yang dilaksanakan dalam
upaya membangun kemitraan kehutanan, dan lain sebagainya. Dengan pemaparan
tersebut diharapkan baik pihak KPHL Rinjani Timur maupun masyarakat calon mitra
memiliki pemahaman yang sama mengenai kerjasama kemitraan kehutanan.
Hal
lain yang tidak kalah menarik yang disampaikan oleh Kepala Dinas Kehutaan
Provinsi NTB ialah strategi dalam melakukan pengelolaan terhadap potensi –
potensi yang ada di dalam kawasan hutan KPHL Rinjani Timur salah satunya ialah
melalui pengolahan hasil hutan bukan kayu. Penjelasan terkait dengan
pengelolaan potensi kawasan disampaikan pula oleh Ir. Sitti Hilyana, M.Si dosen
Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram yang juga merupakan istri
dari Kepala Dinas Kehutanan Provinsi NTB. Beliau menuturkan mengenai berbagai
macam inovasi yang dapat dilakukan terhadap hasil – hasil dari kawasan hutan
KPHL Rinjani Timur baik hasil hutan bukan kayu maupun jasa lingkungan wisata
alam. Salah satu hal yang dicontohkan ialah pengolahan daun mangrove menjadi
sirup, pengolahan jambu mete menjadi sirup dan abon, pengolahan kerang menjadi
kerupuk, pengolahan tomat menjadi manisan, dan lain sebagainya. Tidak kalah
penting ialah pengelolaan gili – gili yang ada di dalam kawasan KPHL Rinjani
Timur yang dicontohkan akan dibangun shelter dan port penyeberangan sehingga
memudahkan akses.
Diskusi
ini menjadi hidup setelah mendapatkan respon
antusiasme yang positif dari masyarakat yang menjadi peserta diskusi. Masyarakat
terlihat sangat tertarik dengan materi yang dipaparkan oleh kedua narasumber
tersebut. Harapan masyarakat ialah
bagaimana kawasan hutan yang dikelola secara lestari sesuai dengan peraturan
yang ada tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang berada di
sekitarnya. (MU)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar