G I L I, sebutan untuk
pulau-pulau kecil yang pesona keindahannya seringkali tidak pernah mengecewakan
pengunjungnya. Lombok merupakan pulau yang terkenal dengan beribu-ribu gili di
dalamnya menjadi salah satu destinasi wisata paling diincar oleh para wisatawan
baik wisatawan lokal maupun mancanegara. Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili
Meno mungkin sudah tidak asing lagi di telinga para traveler. Tetapi Lombok
tidak hanya menyajikan keindahan tiga gili yang berada di utara pulau Lombok
itu saja.
Salah satu gili yang wajib untuk masuk daftar kunjungan wisata
para traveler adalah Gili Sulat.
Kawasan gili yang berada di timur pulau Lombok tepatnya di Desa Sugian,
Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur yang juga masuk dalam kawasan KPHL Rinjani Timur ini memiliki pesona
alam pantai yang tidak kalah indahnya. Sama halnya dengan Gili Petagan, daya
tarik Gili Sulat salah satunya adalah keberadaan hutan Mangrove di dalamnya.
Dengan kawasan yang cukup luas yaitu 643 Ha, kawasan gili ini ditumbuhi jenis Rhizophora, sp, Bruguiera
sp, Sonneratia alba, dan juga Avicennia, sp.
Di samping itu, kondisi
pantai yang masih sangat alami dan
bersih dengan air laut biru nan jernih, pasir putih yang lembut, serta
lingkungan yang begitu alami menjadi daya tarik tinggi yang masih jarang
ditemukan di tempat wisata lain.
Kegiatan wisata yang dapat dilakukan adalah fotografi, camping, dan bagi para pecinta olahraga
laut, berenang dan snorkeling pastinya akan sangat menyenangkan dilakukan di
sini. Keindahan alam bawah lautnya seperti terumbu karang dan padang lamun (ekosistem
perairan dangkal yang didominasi oleh tumbuhan lamun) yang eksotik pasti akan membuat
para traveler ketagihan untuk berkunjung kembali. Tidak hanya menambah keindahan
laut tetapi lamun juga berperan penting terhadap kesehatan ekosistem terumbu
karang. Ekosistem padang lamun menyaring sedimen yang berasal dari daratan
kearah laut. Sedimen bisa berupa pasir, lumpur atau bahkan sampah yang bisa
menutupi karang dan menyebabkan karang stres. Daun lamun yang terbawa ke
ekosistem terumbu karang dapat terurai menjadi senyawa yang dibutuhkan oleh
biota terumbu karang. Hewan-hewan laut seperti ikan dan bintang laut yang berwarna
warni pun akan menambah pesona keindahan bawah laut Gili Sulat.
Selain itu, kondisi perairan sekitar hutan Mangrove yang begitu
tenang dimanfaatkan untuk berkano sambil menikmati keindahan alam seketarnya.
Para wisatawan yang mendambakan ketenangan dan kepuasan saat
berlibur, maka Gili Sulat adalah tempat wisata yang tepat untuk dikunjungi.
Pengunjung dapat menikmati sejuknya kawasan hutan Mangrove dengan berjalan di
sepanjang jembatan yang sudah disediakan. Duduk di tepi jembatan, di bawah hijau
dan rindangnya tegakan Mangrove sambil melihat ikan-ikan di sela akar bakau dengan
sesekali mendengar kicauan burung, menjadi kegiatan berlibur yang akan membuat
tubuh dan pikiran kembali segar dan bersemangat.
Para
traveler tidak perlu khawatir mengenai akses menuju kawasan wisata ini karena Untuk
dapat ditempuh dengan waktu sekitar 1 jam dari kota Selong dan 2-3 jam dari
kota Mataram hingga Desa Sugian atau Desa Labuhan Pandan, Kecamatan Sambelia
dengan kondisi jalan yang sudah baik. Setelah sampai di lokasi penyebrangan,
traveler dapat menemui beberapa kapal motor yang siap mengantar menuju ke Gili
Sulat, surga kecil di timur Lombok. (nmsulatin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar